Muhammad sebagai seorang Pemimpin yang hebat (Great Leader)*
Muhammad Adam
Berbicara kepemimpinan terutama dalam kepemimpinan Islam, sosok
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang wajib dibahas, karena merupakan figure
utama yang menjadi model kepemimpinan dalam Islam. Dalam Epistemologi ilmu
Keislaman, Perilaku (Behaviour) Muhammad SAW adalah bagian dari sumber
hukum dan rujukan utama dalam seluruh bidang ilmu. Kehidupan Muhammad SAW
merupakan Sunnah yang didefinisikan secara singkat sebagai ‘Jalan’ atau
‘Arah’, dalam arti bahwa perjalanan hidupnya merupakan bagian dari jalan yang
harus diikuti oleh seorang muslim (Almoharby & Neal, 2013). Dalam Perkembangan teori Kepemimpinan modern, telah banyak
diskusi mengenai prototypes budaya, model asli yang mempengaruhi cara
berfikir tentang, cara merespon dan cara melaksanakan kepemimpinan, termasuk
diskusi bagaimana sebenarnya bentuk ideal dari kepemimpinan Islami yang membawa
kepada kesuksesan sebuah organisasi ataupun komunitas. Dan Sangat mengejutkan
bahwa beberapa penulis di luar kalangan muslim menempatkan sosok Muhammad SAW
sebagai figur paling berpengaruh dalam pembentukan model kepemimpinan. (beekun,
2012).
Sebagai salah satu yang menunjukkan keistimewaan Muhammad SAW dan
para pengikutnya – yang menjadikannya sebagai panutan dan model utama- dalam
Al-Qur’an. Dalam Q.S Ali Imran ayat 110 Allah berfirman ‘“Kalian
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali
Imron: 110). Aktivitas Kepemimpinan adalah berkaitan dengan aktivitas
mempengaruhi dan berhubungan dengan manusia yang lain (Lussier & Achua, 2014) dan Menurut Zuhdi (2014), salah satu asas Islamic Leadership termasuk
yang dicontohkan Muhammad SAW adalah Amar ma’ruf Nahi Munkar. Serta
pondasi utama dari kepemimpinan Islam tentu nilai Tauhid dan iman kepada
Allah.(Zuhdi, 2014) tentu sebagai penghulu dari Umat terbaik tersebut, Muhammad SAW
secara logis menjadi Pemimpin terbaik di antara mereka.
Sebagai manusia dalam aspek kepemimpinan, Sosok Muhammad SAW memiliki
keistimewaan dan peran ganda, yaitu sebagai seorang rasul (Prophet) dan
juga seorang Pemimpin Negara (Statesman). Di bawah kepemimpinan Muhammad
Perubahan Budaya dan politik di Jazirah arab pada masanya sangatlah besar,
signifikan dan mengakar, dia mengembangkan masyarakat vital yang beriman dan
menanamkan visi besar tentang bagaimana seharusnya sebuah masyarakat yang
ideal.(Ali, 2009)
Selanjutnya, konsep kepemimpinan ideal dalam Islam dicontohkan
secara aktual oleh Muhamad SAW dalam bentuk dan model prophetic leadership.
Dalam Ensiklopedi Oxford, Jhon L. Esposito , secara jelas menyatakan bahwa
Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rasul Allah yang telah membangkitkan salah
satu peradaban besar di dunia. Michael Hart , seorang penulis non muslim,
dengan sangat objektif menempatkan nama Muhammad SAW di urutan pertama tokoh
paling berpengaruh sepanjang sejarah dunia “Muhamad adalah satu satunya pemimpin
dunia yang sukses sebagai personal, negarawan sekaligus pemimpin spiritual yang
agung”. (Zuhdi, 2014)
Semakin mempertegas bahwa dalam diri Muhammad terdapat contoh
terbaik dan memberikan hikmah serta I’tibar yang menginspirasi manusia
di era kontemporer. Dalam konteks kepemimpinan telah banyak bukti bahwa
Muhammad SAW membangun dan mendapatkan kepercayaan dan kedudukan yang terhormat
dari kaumnya. (Zuhdi, 2014)
Bentuk kemuliaan itu jika diteliti akan sangat banyak baik sebelum
Muhammad diangkat menjadi Rasul maupun sebelumnya, setelah mendapatkan wahyu,
perjuangan Muhammad menjadikan Islam sebagai visi kehidupan masyarakat dan
mendakwahkannya adalah sebuah perjuangan yang luar biasa. Muhammad tidak hanya
menjadi pemimpin umat, tapi sekaligus panglima perangnya, menjadi mufti umat
dan penasihat langsung, menjadi hakim dan penggerak organisasi serta pembangun
komunikasi antar komunitas masyarakat, suku bahkan antar bangsa. Dalam
penetapan keputusan telah terkenal keadilannya dan mempersatukan bangsa-bangsa
dan kelompok bahkan kasta yang berbeda sesuai dengan rasionalitas manusia.
Dalam hal kemampuan berfikir, visi Muhammad SAW tentang masa depan adalah visi
yang luar biasa, setiap keputusannya cepat, tepat, terarah dan konsisten dengan
visi dan prinsip yang dibangun. Ia juga menjadi pemimpin yang fasih
retorikanya, menjadi sumber ilmu dan membuat bangsa arab takluk dengan segala
kepiawaiannya, mengakui kebesaran dan kedahsyatannya, serta menerimanya sebagai
seorang pemimpin yang ideal. (Haikal, 2006)
Bahkan, sebagai seorang problem solver, Muhammad mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi komunitasnya dengan kemampuannya
tanpa ada konfrontasi dari internal komunitas, walaupun pada dasarnya sifat
masyarakat yang dipimpin olehnya merupakan masyarakat yang argumentatif, keras
kepala, liar, dan suka melawan. Al-Olaqi (2015) Sebagai seorang pemimpin,
Muhammad SAW memiliki kualitas-kualitas luar biasa antara lain: (1) Realism:
Pesan dan visi yang dibawa Muhammad (Islam dan Al-Qur’an) tidak bertentangan dengan
realitas masyarakat, bahkan menyelesaikan problematika realitas; (2) memiliki
kepercayaan dan keyakinan yang tinggi dalam keimanan dan kepercayaannya; (3)
Keberanian dan keteguhan personal; (4) tekad yang kuat dan teguh; (5) selalu
memeprhatikan pentingnya tanggung jawab yang dipikul; (6) memiliki visi masa
depan yang jauh dan memiliki tujuan yang jelas; (7) memahami karakteristik
setiap individu pengikut (follower); (8) memiliki karakter yang kuat dan
sifat yang patut dipuji; tekun namun fleksibel, memahami situasi, faham kapan
harus tegas dan menyesuaikan, selalu jujur, dapat dipercaya, memegang kebaikan
(9) tidak ambisius dan tidak menyalahgunakan kekuasaan. (Al-Olaqi, 2015)
Syam (2017) menjelaskan bahwa praktik kepemimpinan yang dilakukan
Muhammad Saw pada awal-awal masa perkembangan Islam, menjadi model (prototype)
untuk para pemimpin muslim di masa selanjutnya. Muhammad merupakan figur
pemimpin social yang mengembangkan kepemimpinan berdasarkan moral yang kuat dan
memberikan gambaran kepada kita contoh seorang tokoh yang terhormat dan menjadi
contoh dalam berbagai dimensi kehidupan. Lebih lanjut, Muhammad adalah sosok
yang (1) Figur yang mampu merasakan dan peka terhadap ketidakadilan, (2)
Memimpin dengan sentuhan cinta, empati dan simpati untuk semua manusia, (3)
selalu jujur (Shiddiq), (4) Konsisten menjaga amanah (5) memiliki
kecerdasan yang brillian (fathanah), (6) selalu transparan (Tabligh).
(Syam, 2017)
Dengan demikian, sungguh Muhammad merupakan pemimpin yang luar
biasa (great leader) dan perlu dicontoh sifat dan perilakunya sebagai success
secret dalam menjalan kepemipinan di era kontemporer saat ini.
Daftar Pustaka
Al-Olaqi, F. M. T. S. (2015). The Prophet Muhammad’s
Leadership: An Islamic View. Advances in Social Sciences Research Journal,
2(9). https://doi.org/10.14738/assrj.29.1454
Ali, A. J. (2009). Islamic
perspectives on leadership: a model. International Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance and Management, 2(2), 160–180.
https://doi.org/10.1108/17538390910965167
Almoharby, D., & Neal, M.
(2013). Clarifying Islamic perspectives on leadership. Education, Business
and Society: Contemporary Middle Eastern Issues, 6(3–4), 148–161.
https://doi.org/10.1108/EBS-02-2011-0008
Lussier, R. N., & Achua, C. F.
(2014). Leadership: Theory, Application, & Skill Development (Sixth
Edit). Boston, USA: Cengage Learning.
Zuhdi, M. harfin. (2014). Konsep
kepemimpinan dalam islam. EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam, 19(01),
35–57. Retrieved from edukasi: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 2, No 2
(2014)%0Ahttp://moraref.or.id/record/view/32363
Tidak ada komentar:
Posting Komentar